Posted by : Rizal Hidayat Sabtu, 17 Januari 2015


Ikan Komet

Ikan komet memiliki nama latin Carassius auratus-auratus. Ini merupakan jenis ikan hias yang diminati oleh banyak orang. Ikan komet memiliki bentuk yang hampir serupa dengan ikan koki dikarenakan kedua ikan tersebut berasal dari Cyprinidae familia. Namun, ikan komet memiliki bentuk yang berbeda dengan ikan-ikan lain pada umumnya yaitu sedikit memanjang dan tegak pipih. Mulutnya terletak di ujung dan mudah disembulkan. Giginya tersusun atas tiga gigi kerongkongan dan sebuah gigi geraham.
Seluruh tubuh ikan komet nyaris ditutupi oleh sisik. Sirip punggungnya terletak berseberangan dengan sirip perut. Ikan komet ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1700an. Pembudidayaan ikan komet selanjutnya menyebar ke negeri matahari terbit, Jepang. Kondisi air untuk pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor sehingga hal ini membuat ikan komet sangat rentan terhadap penyakit. Ikan ini memiliki keindahan warna, kelincahan gerak-gerik, serta keunikan bentuk tubuh.

Cara Budidaya dan Beternak Ikan Komet

Cara budidaya ikan komet pun dilakukan dengan cara khusus. Cara ternak ikan komet dilakukan dalam akuarium dengan ukuran 60x60x60 cm. harus dipastikan bahwa akuarium yang digunakan adalah akuarium bersih yang telah dicuci dengan sabun serta dibilas dengan air. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan jamur serta bakteri sehingga akuarium yang digunakan untuk teknik budidaya ikan komet adalah akuarium yang steril dan tidak mengandung penyakit.
Setelah urusan dengan akuarium selesai, teknik beternak ikan komet selanjutnya adalah mengenai penentuan induk. Induk jantan dapat dikenali dari bintik-bintik bulat, menonjol, serta kasar pada bagian dadanya. Sedangkan pada induk betina, bintik-bintik juga terdapat pada bagian dada, namun terasa halus jika diraba. Untuk mengetahui apakah induk ikan komet sudah masak atau belum, maka dilakukan pemijatan. Apabila induk telah masak, maka akan keluar cairan yang berwarna putih pada induk jantan serta warna kuning bening pada induk betina.
Cara beternak berikutnya dilakukan melalui pemijahan. Pemijahan dilakukan dengan 2 induk komet betina serta 1 induk koi jantan. Semua induk tersebut dimasukkan dalam sebuah akuarium yang dilengkapi dengan tanaman enceng gondok yang berfungsi sebagai substrat. Pemijahan berlangsung semalam. Apabila berhasil, umumnya induk telah melekat pada tanaman enceng gondok. Setelah pemijahan, maka penetasan telur akan dilakukan dengan segera. Ikan komet tergolong ikan yang tidak memelihara telurnya sehingga telur yang menempel pada enceng gondok sebaiknya segera diangkat dari akuarium. Hal ini dimaksudkan agar telur tersebut tidak dimangsa oleh ikan komet. Telur akan menetas sesudah 2-3 hari dan menjadi larva. Larva ikan komet yang berusia 7 hari bersifat lemah. Larva memerlukan pakan dari luar untuk melindungi resiko kematian.

Pembenihan dan Pemberian Pakan

Pembenihan adalah teknik memelihara ikan komet berikutnya. Wadah yang digunakan untuk pembibitan haruslah wadah yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Hal ini bertujuan untuk membunuh bibit-bibit parasit. Larutkan pupuk yang berasal dari kotoran ayam dengan air sampai larut. Setelah dua hari, bibit mulai ditanam dan dibiarkan selama lima hari agar tumbuh dan berkembang biak. Setelah 5 hari, larva komet dipindahkan ke wadah untuk pemeliharaan.
Pakan tambahan diberikan setelah 15 hari pemeliharaan. Setelah genap 1 bulan, akan terlihat bentuk asli dari anak komet tersebut. Penyeleksian dilakukan dengan menentukan ikan komet yang memiliki bentuk sama dengan induknya. Ikan komet yang tidak sesuai dengan bentuk induknya bisa disingkirkan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © JUAL IKAN HIAS GARUT - tigaroet - Powered by Blogger - Designed by izalhidayat -